Mencoba mengedit website sendiri tanpa pemahaman teknis bisa membawa lebih banyak kerugian daripada manfaat. Meskipun niat awalnya baik—misalnya untuk menghemat biaya, memperbarui informasi, atau hanya sekadar mengganti gambar—banyak orang tidak menyadari bahwa kesalahan kecil dalam proses editing bisa berdampak besar terhadap performa dan tampilan keseluruhan website.
Salah satu kesalahan paling umum adalah desain yang tidak responsif. Artinya, tampilan website tidak secara otomatis menyesuaikan dengan ukuran layar pengguna. Akibatnya, pengunjung yang membuka situs dari ponsel atau tablet akan kesulitan membaca teks, mengakses tombol, atau menjelajahi halaman. Hal ini sangat memengaruhi pengalaman pengguna, dan bisa menyebabkan bounce rate meningkat—pengunjung meninggalkan situs lebih cepat tanpa melakukan interaksi.
Kesalahan lainnya adalah penggunaan gambar berukuran besar tanpa kompresi. Gambar-gambar ini mungkin terlihat tajam, tetapi ukuran file yang terlalu besar bisa membuat halaman memuat sangat lambat. Ini bukan hanya menjengkelkan bagi pengunjung, tetapi juga memberi sinyal negatif kepada Google dan bisa menurunkan peringkat SEO.
Selain itu, pemilihan font yang tidak ramah di mata, warna teks yang terlalu kontras, atau layout yang berantakan sering kali luput dari perhatian. Semua elemen ini berpengaruh langsung terhadap kenyamanan pengguna.
Untuk menghindari masalah-masalah tersebut, kami bagikan beberapa solusi sederhana namun efektif. Gunakan template yang sudah responsif, kompres gambar sebelum mengunggahnya, dan pilih kombinasi warna serta font yang enak dibaca. Jika kamu merasa mulai kewalahan, itu tandanya kamu mungkin butuh bantuan profesional. Investasi kecil untuk menyewa ahli bisa menyelamatkan reputasi online bisnismu dan memastikan website tetap optimal, cepat, dan menarik di mata pengunjung maupun mesin pencari.